Selasa, 12 Maret 2013

Membudidayakan Teripang

          Teripang atau nama latinnya disebut Sea Cucumber adalah hewan laut melata yang hidup di dasar laut dengan bentuk tubuh menyerupai mentimun dan bermanfaat sebagai obat antiseptik dan mampu meregenerasi sel-sel tubuh manusia yang sakit maupun rusak. Hewan laut ini merupakan salah satu komoditas ekspor dari laut yang harus segera dikembangkan cara budidayanya. Hal ini diperlukan mengingat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi di pasaran luar negeri.
          Dari hasil penelitian, jenis hewan laut ini mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan antara lain yaitu:
  • Dapat hidup bergerombol dengan padat penebaran tinggi
  • Metode budidaya dapat dilakukan secara sederhana
  • Tidak memerlukan teknologi tinggi dan modal besar
  • Makanannya berupa ganggang penempel, detritus, molusca kecil yang banyak tersedia di perairan alam
  • Dagingnya enak dimakan dan mudah di proses menjadi makanan
          Yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan teripang yaitu pemilihan lokasi dan metode budidaya. Pemilihan lokasi yang cocok bagi budidaya teripang adalah tempat yang cukup terlindung dari guncangan angin dan ombak. Dasar perairan hendaknya berpasir atau pasir berlumpur bercampur dengan pecahan karang. Salinitas yang cocok adalah antara 30-33ppt. Lokasi budidaya sebaiknya pada kedalaman air laut 0,40-1,50m. Perairan sebaiknya memenuhi standar kualitas air laut yang baik seperti PH 6.5-8.5, kecerahan air laut 50cm, kadar oksigen terlarut 4-8ppm, suhu air laut 20-25C, dan bebas dari pencemaran bahan logam dan lain-lain.
      Metode yang digunakan untuk membudidayakan teripang adalah dengan menggunakan metode penculture. Metode penculture adalah suatu usaha memelihara jenis hewan laut yang bersifat melata dengan cara memagari suatu areal perairan pantai seluas kemampuan atau seluas yang diinginkan sehingga seolah-olah terisolasi dari wilayah pantai lainnya. Bahan yang digunakan ialah jaring (supernet) dengan mata jaring sebesar 0.5-1inch atau dapat juga dengan bahan bambu. Metode ini bertujuan agar terhindar dari hewan-hewan pemangsa. Pemungutan hasil panen dapat dilakukan setelah ukuran teripang berkisar antara 4-6 ekor/kg. Panen dilakukan pada pagi hari sewaktu air sedang surut dan sebelum teripang membenamkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar