Jumat, 31 Desember 2010

Khasiat Lidah Buaya

Indonesia dikenal akan kekayaan alamnya. Dari ribuan jenis tanaman yang tumbuh di alam Indonesia ini banyak yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional dan sudah dipakai sejak nenek moyang kita. Kini masyarakat modern masih memakai obat tradisional karena relatif tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Bahkan pemerintah sekarang sudah mulai memasyarakatkannya dengan istilah “TOGA” yaitu Tanaman Obat Kelyarga yang dapat dengan mudah ditanam di pekarangan rumah.
Salah satunya adalah tanaman lidah buaya yang istilah latinnya sering disebut dengan Aloe Vera. Tanaman ini mudah sekali tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus. Tanaman ini juga dapat tumbuh subur di dalam pot. Tanaman lidah buaya ini mengandung banyak khasiat. Selain bermanfaat untuk menyuburkan rambut, lidah buaya juga berkhasiat untuk obat.
Lidah buaya juga berkhasiat menyembuhkan bengkak sendi pada lutut. Dengan meminum tanaman lidah buaya inisehari sekali, bengkak di sendi lutut akan hilang dengan sendirinya. The Encyclopedia of Medicinal Plants menunjukkan dua fungsi lain. Gel beningnya (bagian daun) berperan sebagai penyembuh luka dan luka bakar yang efektif, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Sementara getah kuningnya yang dikenal sebagai zat pahit merupakan pencahar yang kuat. Pencahar ini untuk menghilangkan sembelit, namun penggunaannya tidak boleh sering. Menurut beberapa sumber buku, tanaman lidah buaya mengandung antrakuinon, restin, tanin, polisakarida, dan aloektin B. Zat yang berperan aktif dalam penyembuhan luka adalah aloektin B dengan cara merangsang kekebalan. Zat ini selain menyembuhkan luka secara eksternal juga bekerja secara internal, sehingga berguna untuk mengobati luka lambung.




Sumber : Majalah Dharma Pertiwi




Sabtu, 11 Desember 2010

Mulailah Memilah Sampah

          Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri, pertanian, dan lain-lain. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan perdagangan biasanya bukan merupakan limbah yang berbahaya. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik, maka dapat menjadi ancaman serius bagi kelestarian dan keindahan alam. Sebaliknya, apabila sampah dikelola dengan baik, maka akan memiliki nilai potensial tinggi.
          Saat ini, sampah di Indonesia masih ditangani secara tradisional, yaitu dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dibakar. Jarang sekali ada orang yang mau berpikir bagaimana menangani sampah dengan serius dan konsisten hingga menjadi bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Berdasarkan jenisnya, sampah dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Sampah Organik
    Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa-sisa makanan, sayuran, buah-buahan, daun-daun kering, dan lain-lain. Sampah jenis ini dapat diolah menjadi kompos melalui proses pembusukan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga menjadi 25%.
2. Sampah Anorganik
    Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kaleng, wadah pembungkus makanan, gelas/botol, kaca, besi, dan lain-lain. Sampah jenis ini dapat dijual atau didaur ulang menjadi benda yang bermanfaat.

Sampah Plastik
          Saat ini tidak mudah bagi kita untuk hidup tanpa plastik. Setiap berbelanja, mulai dari supermarket sampai tukang sayur keliling pasti menggunakan plastik dalam wujud "kantong kresek". Tidak mengherankan bila Dinas Kebersihan Jakarta mencatat 57% dari 6000 ton sampah yang dihasilkan warga Jakarta setiap harinya adalah sampah plastik.
          Plastik membutuhkan waktu puluhan sampai ratusan tahun untuk terurai di dalam tanah. Saat plastik memenuhi daratan dan aliran air, sudah dapat dipastikan akan mendatangkan bahaya banjir karena tersumbatnya aliran air. Dalam proses pembuatannya, plastik yang berbahan dasar minyak bumi, membutuhkan energi yang melimpah. Artinya, akan semakin banyak Co2 yang dilepaskan ke atmosfir yang memperparah pemanasan bumi.

Mulailah Memilah Sampah
          Proses pemilahan sampah adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap anggota keluarga mulai dari sekarang. Karena, apabila sampah dibiarkan begitu saja muka bumi ini akan penuh dengan sampah yang tidak bisa hancur selama ratusan tahun. Kegiatan memilah sampah rumah tangga dimulai dari disediakannya 2 jenis tempat sampah di setiap rumah, yaitu tempat sampah kering(anorganik) dan tempat sampah basah(organik).
          Selanjutnya buat kesepakatan dengan setiap anggota keluarga tentang memilah sampah yang akan dibuang. Sekecil apapun sampah, tetap harus dibuang ke tempatnya. Apabila sedang berada di luar rumah, kita juga harus tetap memiliki disiplin untuk memilah sampah ini.
          Langkah berikutnya adalah kita harus memiliki hubungan dengan agen sampah kering yang sekarang banyak bermunculan. Bila perlu kita dapat menjadi pelopor untuk mengkoordinir sampah-sampah kering di lingkungan kita masing-masing, sehingga agen sampah kering tersebut dapat mengambil sampah dari beberapa rumah sekaligus. Langkah sederhana ini akan membawa dampak positif yang sangat besar tehadap lingkungan dimana kita tinggal. Perhatikan berapa jumlah sampah yang akan berkurang di lingkungan kita dan bagaimana kita dapat mengubah sampah kering menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang nominal. Yang paling penting adalah kita tidak akan mewariskan tanah yang sudah tercemar maupun debit air yang menyusut pada anak cucu kita kelak.

Sumber: Majalah Dharma Pertiwi

Senin, 29 November 2010

Apa Itu Pikun ?

          Pikun adalah kondisi dimana seseorang mengalami kehilangan fungsi otak yang bersifat progesif (berkembang semakin memburuk) seperti gangguan daya ingat, perilaku, sikap, dan berkomunikasi yang akhirnya dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gejala di atas:
1. Usia
Demensia biasanya ditemukan pada pasien dengan usia lanjut di atas 60 tahun. Risiko seseorang terkena demensia sebanding dengan penambahan usia. Semakin tua usia seseorang, maka semakin besar pula risiko terkena demensia. Ini disebabkan karena adanya proses degeneratif (kerusakan karena proses penuaan).

2. Stres
Dalam keadaan stres berat dan depresi, seseorang memang cenderung mengalami penurunan fungsi kognitif (daya berpikir) sehingga tidak mampu memahami sesuatu dengan baik. Semakin beratnya tingkat stres yang muncul, akan semakin cepat memicu atau memperberat demensia. Namun, jika stres segera ditangani, maka fungsi ingatan dapat pulih kembali.

3. Jenis Kelamin
Beberapa literatur mengatakan bahwa wanita memiliki tingkat stres yang lebih tinggi daripada pria. Oleh karena itu, wanita relatif lebih mudah menderita demensia daripada pria.

4. Kurangnya Waktu Tidur
    Kurangnya waktu tidur juga dapat menyebabkan gangguan berpikir.

5. Gizi dan Pola Makan
    Kekurangan gizi dapat mempermudah terjadinya penyakit demensia (pikun).

6.   Kurangnya Olahraga
7.   Kurangnya Stimulasi Intelektual
8.   Alkohol
9.   Merokok
10. Penggunaan Obat Terlarang
11. Faktor Genetik

Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada penderita demensia dapat berupa :
1. Sering lupa
2. Gangguan konsentrasi
3. Penurunan kemampuan menyelesaikan masalah dari pengambilan keputusan
4. Bingung
5. Gangguan kejiwaan
6. Gangguan persepsi
7. Gangguan pola tidur
8. Gangguan cara berjalan
9. Gangguan berbahasa
10. Gangguan kepribadian

Pencegahan
Kita dapat mencegah terjadinya demensia. Berikut ini adalah saran-saran sederhana yang dapat dilakukan:
1. Olahraga teratur
2. Tidak merokok dan minum alkohol
3. Mengkonsumsi makanan sehat
4. Melakukan kegiatan/ hobi yang positif
5. Mengelola stres dengan baik
6. Rajin membaca
7. Mengatur pola tidur yang sehat
8. Melakukan relaksasi dan meditasi

Pengobatan
Tujuan pengobatan demensia adalah untuk mengendalikan gejala-gejalanya. Pengobatan demensia terdapat
dua jenis, yaitu:
1. Non Medis
    Yaitu dengan menjalani psikoterapi

2. Medis
    Yaitu dengan memberikan obat-obatan kepada pasien, seperti:
    a. Obat anti depresi
    b. Obat penenang
    c. Obat-obatan untuk demensia



Sumber : Majalah Jala Puspita

Senin, 15 November 2010

Mari Lestarikan Batik Indonesia

              Kata batik berasal dari 2 kata, dalam Bahasa Jawa yaitu Amba yang berarti Menulis dan Nitik yang berarti Titik. Sejarah Batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman dahulu dan meluas hingga sekarang. Batik menjadi pakaian yang digemari mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa.

Batik di Indonesia
             Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan lilin (malam) di atas kain lalu diproses dengan cara tertentu. Dalam cara pembuatannya, Batik juga mengalami perubahan. Selain cara pembuatannya dengan menggunakan tangan dan dikerjakan secara tradisional (Batik Tulis) dan Batik Cap (pembuatannya dengan cap yang terbuat dari tembaga), ada juga Batik Painting, Batik Fractal dan sebagainya. Corak Batik yang berkembang di Indonesia terbagi dalam 6 kelompok, yaitu Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Petani, Batik Belanda, Batik China, dan Batik Jawa Hokokai.
            Suatu daerah di Indoneia yang memiliki potensi besar dalam seni Batik yang perkembangannya sangat pesat hingga sekarang adalah kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kota ini dikenal dengan sebutan Kota Batik dan merupakan salah satu ikon Batik Nusantara.


Perkembangan Batik
                  Dengan diakuinya Batik di Dunia Internasional pada tanggal 2 Oktober 2009, Indonesia semakin dikenal sebagai Negara penghasil Batik dan mendorong minat Wisatawan Mancanegara untuk membeli Batik Indonesia. Hal ini membuat pendapatan masyarakat menjadi meningkat. Selain sangat baik untuk perkembangan Ekonomi dan Budaya Indonesia, nama Bangsa Indonesia semakin terangkat di dunia Internasional. Dengan adanya pengukuhan Batik, kita mengharapkan supaya pemerintah juga dapat mengajukan pengukuhan Seni Budaya Tradisional Indonesia seperti Angklung, Gamelan, Tari Pendet, dan lain-lain agar mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya klaim negara lain bahwa Budaya Indonesia adalah milik mereka.

Pelestarian Batik
                  Sebagai bentuk penghargaan atas Batik, kita wajib melestarikanny. Ada beberapa bentuk upaya yang dapat kita lakukan, antara lain :
1. Menjadikan kegiatan membatik sebagai seni untuk menambah ilmu dan wawasan kesenian Indonesia
2. Menjadikan Batik sebagai Pakaian Nasional
3. Belajar membatik dan menjaga kebudayaan Batik
5. Mempromosikan Batik ke Mancanegara

                 Jagalah selalu kebudayaan yang telah kita miliki, karena dengan tetap menjaga kebudayaan, berarti kita ikut serta mempertahankan Budaya Luhur Indonesia.



Sumber : Majalah Jala Puspita

Minggu, 31 Oktober 2010

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

A. Pendekatan Kesusastraan
    
           Ilmu budaya dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari Bahasa Inggris, The Humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusia, lebih berbudaya, dan halus. Humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
           Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu The Humanities. Pada umumnya The Humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya.
            Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan dalam humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Seni memegang perana yang penting karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya tidak normatif. karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
           Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu, filsafat yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
           Cabang-cabang seni yang lain pada hakekatnya juga abstrak. Gerak-gerik dalam seni tari misalnya, masih perlu dijabarkan. Meskipun bunyi-bunyi dalam seni musik lebih cepat dinikmati, bunyi-bunyi itu sendiri masih memerlukan penafsiran. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan Prosa

            Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut Narrative Fiction, Prose Fiction, atau hanya Fiction saja. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek. Dalam kesusastraan di Indonesia, kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

a. Prosa lama meliputi
    1. Dongeng-dongeng
    2. Hikayat
    3. Sejarah
    4. Epos
    5. Cerita pelipur lara

b. Prosa baru meliputi
    1. Cerita pendek
    2. Roman/ novel
    3. Biografi
    4. Kisah
    5. Otobiografi

C. Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi

            Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra langsung/ tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, antara lain :
1. Memberikan kesenangan
2. Memberikan informasi
3. Memberikan warisan kultural
4. Memberikan keseimbangan wawasan

D. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi

            Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan.
            Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang ambiguitas
3. Kata-kata yang berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan

             Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan sosial