Senin, 29 November 2010

Apa Itu Pikun ?

          Pikun adalah kondisi dimana seseorang mengalami kehilangan fungsi otak yang bersifat progesif (berkembang semakin memburuk) seperti gangguan daya ingat, perilaku, sikap, dan berkomunikasi yang akhirnya dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gejala di atas:
1. Usia
Demensia biasanya ditemukan pada pasien dengan usia lanjut di atas 60 tahun. Risiko seseorang terkena demensia sebanding dengan penambahan usia. Semakin tua usia seseorang, maka semakin besar pula risiko terkena demensia. Ini disebabkan karena adanya proses degeneratif (kerusakan karena proses penuaan).

2. Stres
Dalam keadaan stres berat dan depresi, seseorang memang cenderung mengalami penurunan fungsi kognitif (daya berpikir) sehingga tidak mampu memahami sesuatu dengan baik. Semakin beratnya tingkat stres yang muncul, akan semakin cepat memicu atau memperberat demensia. Namun, jika stres segera ditangani, maka fungsi ingatan dapat pulih kembali.

3. Jenis Kelamin
Beberapa literatur mengatakan bahwa wanita memiliki tingkat stres yang lebih tinggi daripada pria. Oleh karena itu, wanita relatif lebih mudah menderita demensia daripada pria.

4. Kurangnya Waktu Tidur
    Kurangnya waktu tidur juga dapat menyebabkan gangguan berpikir.

5. Gizi dan Pola Makan
    Kekurangan gizi dapat mempermudah terjadinya penyakit demensia (pikun).

6.   Kurangnya Olahraga
7.   Kurangnya Stimulasi Intelektual
8.   Alkohol
9.   Merokok
10. Penggunaan Obat Terlarang
11. Faktor Genetik

Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada penderita demensia dapat berupa :
1. Sering lupa
2. Gangguan konsentrasi
3. Penurunan kemampuan menyelesaikan masalah dari pengambilan keputusan
4. Bingung
5. Gangguan kejiwaan
6. Gangguan persepsi
7. Gangguan pola tidur
8. Gangguan cara berjalan
9. Gangguan berbahasa
10. Gangguan kepribadian

Pencegahan
Kita dapat mencegah terjadinya demensia. Berikut ini adalah saran-saran sederhana yang dapat dilakukan:
1. Olahraga teratur
2. Tidak merokok dan minum alkohol
3. Mengkonsumsi makanan sehat
4. Melakukan kegiatan/ hobi yang positif
5. Mengelola stres dengan baik
6. Rajin membaca
7. Mengatur pola tidur yang sehat
8. Melakukan relaksasi dan meditasi

Pengobatan
Tujuan pengobatan demensia adalah untuk mengendalikan gejala-gejalanya. Pengobatan demensia terdapat
dua jenis, yaitu:
1. Non Medis
    Yaitu dengan menjalani psikoterapi

2. Medis
    Yaitu dengan memberikan obat-obatan kepada pasien, seperti:
    a. Obat anti depresi
    b. Obat penenang
    c. Obat-obatan untuk demensia



Sumber : Majalah Jala Puspita

Senin, 15 November 2010

Mari Lestarikan Batik Indonesia

              Kata batik berasal dari 2 kata, dalam Bahasa Jawa yaitu Amba yang berarti Menulis dan Nitik yang berarti Titik. Sejarah Batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman dahulu dan meluas hingga sekarang. Batik menjadi pakaian yang digemari mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa.

Batik di Indonesia
             Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan lilin (malam) di atas kain lalu diproses dengan cara tertentu. Dalam cara pembuatannya, Batik juga mengalami perubahan. Selain cara pembuatannya dengan menggunakan tangan dan dikerjakan secara tradisional (Batik Tulis) dan Batik Cap (pembuatannya dengan cap yang terbuat dari tembaga), ada juga Batik Painting, Batik Fractal dan sebagainya. Corak Batik yang berkembang di Indonesia terbagi dalam 6 kelompok, yaitu Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Petani, Batik Belanda, Batik China, dan Batik Jawa Hokokai.
            Suatu daerah di Indoneia yang memiliki potensi besar dalam seni Batik yang perkembangannya sangat pesat hingga sekarang adalah kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kota ini dikenal dengan sebutan Kota Batik dan merupakan salah satu ikon Batik Nusantara.


Perkembangan Batik
                  Dengan diakuinya Batik di Dunia Internasional pada tanggal 2 Oktober 2009, Indonesia semakin dikenal sebagai Negara penghasil Batik dan mendorong minat Wisatawan Mancanegara untuk membeli Batik Indonesia. Hal ini membuat pendapatan masyarakat menjadi meningkat. Selain sangat baik untuk perkembangan Ekonomi dan Budaya Indonesia, nama Bangsa Indonesia semakin terangkat di dunia Internasional. Dengan adanya pengukuhan Batik, kita mengharapkan supaya pemerintah juga dapat mengajukan pengukuhan Seni Budaya Tradisional Indonesia seperti Angklung, Gamelan, Tari Pendet, dan lain-lain agar mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya klaim negara lain bahwa Budaya Indonesia adalah milik mereka.

Pelestarian Batik
                  Sebagai bentuk penghargaan atas Batik, kita wajib melestarikanny. Ada beberapa bentuk upaya yang dapat kita lakukan, antara lain :
1. Menjadikan kegiatan membatik sebagai seni untuk menambah ilmu dan wawasan kesenian Indonesia
2. Menjadikan Batik sebagai Pakaian Nasional
3. Belajar membatik dan menjaga kebudayaan Batik
5. Mempromosikan Batik ke Mancanegara

                 Jagalah selalu kebudayaan yang telah kita miliki, karena dengan tetap menjaga kebudayaan, berarti kita ikut serta mempertahankan Budaya Luhur Indonesia.



Sumber : Majalah Jala Puspita