Pengertian Resensi
Dalam bahasa Latin
resensi atau recensie artinya "melihat kembali, menimbang atau
menilai". Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi
memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Tindakan
meresensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku,
membahas atau mengkritik buku. Jadi, resensi ialah ulasan atau penilaian atau
pembicaraan mengenai suatu karya sastra (cerpen, novel, drama/film, puisi).
Tujuan Resensi
- Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam suatu karya.
- Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah karya yang diresensi itu merupakan suatu karya yang bermutu atau tidak.
- Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah buku itu layak untuk dibaca.
Unsur-unsur Resensi
Didalam sebuah resensi karya sastra
terdapat dua macam unsur, yaitu:
- Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
- Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari luar (kebalikan dari unsur intrinsik).
Beberapa Hal yang Terdapat
Dalam Resensi
Dibawah ini
terdapat beberapa hal yang terdapat di dalam sebuah resensi karya sastra :
- Judul Resensi
- Data/Identitas Karya Sastra
- Isi Resensi
- Kekurangan & Kelebihan
- Penutup
Contoh resensi:
Resensi Cerpen Cinta adalah Kesunyian
- Identitas cerpen
- Judul Cerpen: Cinta adalah Kesunyian
- Nama Pengarang: Gabriel Garcia Marquez
- Penerbit: Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta
- Tebal Buku: 164 halaman
- Cerpen yang diresensikan, halaman 75-83
- Cetakan: ke-IV, Juli 2009
- Penerjemah: Anton Kurnia
- Pendahuluan
Gabriel
Garcia Marquez dilahirkan di Aracataca, Kolombia, 1928. Ia adalah peraih Hadiah
Nobel Sastra 1982. Anak seorang operator telegraf itu penah belajar ilmu hokum
di Universitas Nasiaonal Kolombia, namun tak selesai. Lalu ia bekerja sebagai
wartawan dan kontributor untuk sejumlah kantor berita di beberapa negara Amerika
Latin, Eropa dan New York. Di kemudian hari ia menjadi redaktor harian
berpengaruh yang terbit di Bogota, El Espectador. Marquez dikenal dunia sebagai
pengibar realisme magis dalam novel-novelnya, Al Coronet No Tiene Quien Ie
Escriba – Tak Seorang Pun Menulis pada Seorang Kolonel (1961). Los Funerales
General en Su Labrinto – Sang Jendral pada Labirinnya (1989). Ia juga
menerbitkan sejumlah buku nonfiksi.
- Isi
Florentino
Ariza yang digambarkan sebagai lelaki dewasa selalu melamunkan dan membayangkan
pujaan hatinya Fermina Daza. Florentino selalu membayangkan sang pujaan hati
selama hidupnya tanpa mau menjalani kehidupannya yang sekarang menjadikannya
terpuruk oleh perasaan cinta, hingga dirinya hidup di dalam kesunyian. Hingga
suatu kali dalam perjalanannya dia bertemu dengan seorang wanita, sebuah cinta
ia dapatkan namun sayang cinta itu hanya sekejap dan menghilang begitu saja.
Dia (Florentino Ariza) pun kembali terpuruk dan mulai membayangkan sang pujaan
hati hingga yang tertinggal hanyalah kensunyian.
- Analisis Unsur Intrinsik
- Tema: Cinta dan Kesunyian
- Setting: perjalanan di sungai dengan menggunakan kapal
- Alur: maju dan mundur
- Tokoh: Florenzino Ariza, Kapten Kapal, Duta Besar Inggris dan Wanita misterius
- Perwatakan:
Florenzio
Ariza: orang yang tenang dan tidak gegabah.
Kapten
Kapal: orang yang tegas dan melaksanakan tugasnya.
Duta
Besar Inggris: orang yang kurang arif dan semaunya.
Wanita
misrerius: orang yang misteri dan tak pernah memikir panjang.
- Sudut Pandang: pengarang sebagai orang ketiga yang banyak tahu.
- Amanat: “cinta dengan nafsu sesaat hanya membuat kenikmatan sesaat dan mengakibatkan keterburukan sendiri”
- Analisis Unsur Ekstrinsik
- Nilai Moral : Cinta itu bukan nafsu sesaat kenikmatan dunia, hal seperti ini hanya membuat seseorang terjun dalam keterpurukannya, penyesalan dan kehilangan harga dirinya.
- Nilai Sosial : Jabatan setinggi apapun sepatutnya tetap menghargai sesama dan makhluk hidup lainnya. Serta, alangkah baiknya seseorang berinteraksi telah saling mengenali satu-sama lain.
- Nilai Budaya : Kebiasaan masa orang Eropa dengan sistem kenegaraannya. Dalam cerpen ini sangat menggambarkan suasana zaman peperangan di negara itu dan adat tunduk serta hormat pada seorang Duta Besar.
- Kekurangan & Kelebihan
Kekurangan
Cerita
ini memang menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar banyak pembaca
sulit membayangkan masa itu. Dan mungkin tak sedikit pembaca akan berhenti di
lembar kedua, karena di masa kini sulit untuk memahami bacaan yang tinggi
kebahasaannya.
kelebihan
Dalam
cerpen ini, pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama,
kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan
membuat para pembaca lebih terinpirasi. Terutama pada diakhir-akhir alinea,
mulai terlihat ciri pengarang yang menggambarkan cerita dapat berakhir dengan
hal apapun, tak harus sedih atau pun senang.
- Penutup
Cerpen
ini merupakan bacaan yang menarik bagi semua usia baik tua maupun muda. Melalui
cerpen ini pengarang menitikberatkan inti cerita pada arti cinta dan kesunyian,
hingga membuat pembaca tertarik untuk menyelesaikan jalan cerita yang
menggunakan bahasa sastra lama. Meskipun pada tokoh yang menjadi pujaan hati
Florentino Ariza yaitu Fermina Daza tidak banyak diceritakan secara gamblang
pada cerpen ini. Hal itu, tidak mengurangi keapikan cerpen ini.
Sumber : http://id.wikibooks.org/wiki/Resensi_Cerpen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar