Gerakan Tanam dan Pelihara Sepuluh Juta Pohon yang dicanangkan Ibu Negara sebagai bentuk kepedulian bangsa terhadap dampak pemanasan global, masih belum dikatakan berhasil. Tidak sedikit pohon yang ditanam dimana-mana ternyata mati karena tidak dilanjutkan dengan pemeliharaan yang semestinya.
Sebuah gambaran betapa masih rendahnya kesadaran masyarakat kita terhadap pentingnya melestarikan lingkungan. Keramahan kita terhadap alam adalah jalan satu-satunya untuk menanggulangi berbagai bahaya yang mengancam bumi ini.
Lingkungan yang lestari artinya lingkungan yang tetap terjaga baik hingga dapat diwariskan dan dinikmati oleh anak cucu kita kelak. Lingkungan yang aman untuk ditinggali adalah lingkungan dengan udara yang bersih, air yang terjaga kualitas dan kuantitasnya.
Membatasi Emisi CO2
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, berarti kita ikut mengurangi emisi. Bagi yang tidak terbiasa, mungkin akan sulit untuk memulainya. Oleh karena itu, biasakanlah berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk pergi ke jarak yang dekat.
Menghemat Energi
Gunakan peralatan elektronik seperlunya. Matikan lampu segera setelah ada matahari atau setelah selesai keperluan. Di siang hari, buka jendela dan gunakan pohon sebagai penyejuk ruangan. Pohon yang rindang dapat menyejukkan ruangan.
Hemat Air
Air tanah telah banyak diserap oleh pompa tanam (bor) individu maupun perusahaan. Padahal air tanah adalah sumber daya alam yang mudah sekali habis. Sebagai konsekuensinya, rongga air tanah menjadi kosong.
3R ( Reuse, Reduce, and Recycle)
Mulailah membatasi penggunaan plastik. Sifat plastik yang tidak dapat terurai oleh alam sudah menjadi salah satu sumber kerusakan alam terbesar. Gunakanlah keranjang atau tas kain untuk berbelanja ke pasar. Biasakanlah memi;ah-milah sampah rumah tangga kita. Pisahkan sampah kering dari sampah basah sisa makanan.
Kebahagiaan seseorang tidak semata-mata terletak pada materi, namun juga bergantung pada kesehatan dan kenyamanan lingkungan sebagai tempat tinggal. Akankah kita tetap diam berpangku tangan melihat lingkungan kita yang semakin rusak ? Ini saatnya kita mengawali dari diri kita sendiri.
Sumber : Majalah Dharma Pertiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar